PATRIOT-Net: Prevention and Recovery Networks for Indonesia Natural Disasters based on the Internet-of-Things (IoT). Merupakan projek penelitian yang bertujuan untuk menyelesaikan persoalan yang muncul ketika jaringan telekomunikasi down akibat adanya bencana alam seperti terjadinya gempa bumi, tsunami, tanah longsir dan banjir. Projek ini mengembangkan dan memanfaatkan teknologi IoT dengan (i) target jangka pendek berupa aplikasi mendesak terkait kebencaanan, dan (ii) target jangka panjang berupa algoritma penyempurnaan teknologi IoT untuk Indonesia yang disesuaikan dengan jenis trafik dan tipikal channel yang dipengaruhi alam Indonesia.

 

Usaha prevention atas berbagai bencana nasional, difokuskan pada bencana gempa, tsunami, banjir dan tanah longsor. Pada projek penelitian ini maka telah dikembangkan  device sensor banjir, seismograph untuk gempa dan sensor tsunami, yang mendukung komunikasi IoT. Untuk recovery network, mobile cognitive radio base station (MCRBS) akan dikembangkan setelah penyelesaian proyek tahun pertama yaitu sebuah device khusus yang bisa dipindahtempatkan dengan mudah (misalnya dipasang pada mobil rescue) yang mampu menangkap sinyal dari berbagai frekuensi perangkat yang kami berikan kemampuan khusus untuk bisa “menyambungkan” daerah bencana dengan daerah aman. telah dikembangkan. 

 

Projek penelitian yang diketuai oleh Dr.Eng Khoirul Anwar, S.T., M.Eng ini diusulkan pada tahun 2016, dan mulai dilaksanakan pada tahun 2018 hingga tahun 2022 dengan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Kementerian Keuangan  Republik Indonesia. Bekerjasama dengan dua mitra yang berasal dari industri dan pemerintahan, yaitu PT. FUSI Global Teknologi dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-PK) Kota Padang, penelitian ini berharap memiliki luaran yang bermanfaat bagi akademisi, industry dan masyarakat, khususnya masyarakat yang terdampak bencana.

 

Tahun ke-3 projek penelitian PATRIOT-Net dimulai pada 14 September 2021 dan akan berakhir pada Agustus 2022. Ada 2 hal yang menjadi fokus pada tahun ke-3 ini yang pertama adalah regulasi terkait penggunaan MCRBS di lapangan dan yang kedua adalah produksi dan komersialisasi produk.